Rabu, 09 Juni 2021

Manajemen Bencana

Ishlahatissalamah 1911212007/A1

Minggu, 02 Mei 2021

Manajemen Bencana

 Indikator Kesehatan dalam Kedaruratan



Ishlahatissalamah

1911212007

Manajemen Bencana A1













Sabtu, 24 April 2021

Manajemen bencana

Manajemen Air Bersih dan sanitasi pada Kondisi Bencana







Kamis, 05 Maret 2020

poster






Selasa, 26 November 2019

Mengenal berbagai macam hal tentang Hipertensi


Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.




● Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi


Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:
  • Kehamilan
  • Kecanduan alkohol
  • Penyalahgunaan NAPZA
  • Gangguan ginjal
  • Gangguan pernapasan saat tidur.
Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi, seperti:

  • Lanjut usia
  • Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Jarang berolahraga.
  • Obesitas
  • Garam
  • Stress

● Komplikasi Hipertensi


Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain di dalam tubuh. Jika dibiarkan hipertensi bisa menimbulkan penyakit-penyakit serius, seperti:
  • Aterosklerosis

  • Kehilangan penglihatan
  • Terbentuk aneurisma
  • Gagal ginjal

● Cara mengatasi Hipertensi



1. Konsumsi lebih sedikit garam

Anjuran garam yang sehat adalah tidak lebih dari 2.300 miligram dalam sehari atau sekitar 1,5 sendok teh.

Jika kita menderita hipertensi batasi asupan natrium hingga 1.500 miligram sehari demi menurunkan tekanan darah sebesar 5 atau 6 mmHg.




2. Konsumsi lebih banyak potasium
Bagi penderita hipertensi, meningkatkan asupan potasium sesuai jumlah yang disarankan dapat menurunkan tekanan darah sebesar 4 hingga 5 mmHg.


3. Diet DASH
Diet DASH memang didesain untuk menurunkan tekanan darah. Pola diet ini menekankan konsumsi buah-buahan, serat, sayuran, biji-bijian dan susu rendah lemak.

4. Menurunkan berat badan
Berat badan yang turun setiap satu kilogram mampu menghasilkan penurunan tekanan darah 1 mmHg.


5. Kurangi alkohol
Bagi penderita hipertensi yang gemar mengonsumsi alkohol, mengurangi asupan alkohol dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 4 mmHg.


6. Lakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik, khususnya aktivitas aerobik, sangat efektif dalam mengurangi tekanan darah. 
Latihan aerobik memaksa pembuluh darah mengembang dan berkontraksi, menjaganya agar tetap fleksibel.

Cara ini juga meningkatkan aliran darah dan mendorong pembentukan pembuluh darah baru.

● Cara Mengukur Tekanan Darah

Tekanan darah dibagi 2 menjadi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan saat otot jantung relaksasi, sebelum kembali memompa darah.
Dalam pencatatannya, tekanan darah sistolik ditulis lebih dahulu dari tekanan darah diastolik, dan memiliki angka yang lebih tinggi. Menurut perkumpulan dokter jantung di Amerika Serikat, AHA, pada tahun 2017, tekanan darah diklasifikasikan sebagai berikut:
  • Normal: berada di bawah 120/80 mmHg.
  • Meningkat: berkisar antara 120-129 untuk tekanan sistolik dan < 80 mmHg untuk tekanan diastolik.
  • Hipertensi tingkat 1: 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg.
  • Hipertensi tingkat 2: 140/90 atau lebih tinggi.